NAMA KELOMPOK:
-
FIZCA ALFI SYOFKY
-
ANNISA RACHMA ARIYANI
-
PUJI BRAMAWAN PRAYOGA
ANALISIS JOKOWI
– MA’RUF
1.
Mapping
Parpol
·
PDIP
·
PPP
·
PKB
·
GOLKAR
·
NASDEM
·
PSI
·
PERINDO
·
PKPI
·
HANURA
2.
Mapping
Calon Jokowi
·
Pekerja Keras
Jokowi adalah pemimpin
dengan kerja kerasnya yang patut di acungi jempol, ia bekerja di pagi, siang,
sore dan malam hari untuk memastikan pmbangunan Indonesia berjalan dengan
lancar. bahkan mempunyai slogan kerja, kerja, kerja.
·
Visioner
Bapak Jokowi berpikiran
jauh kedepan disaat masih banyak orang-orang yang melakukan yang tidak
produktif, beliau telah memikirkan bangsa indonsia 100tahun kedepan.
·
Merakyat
seluruh masyarakat Indonesia pun
sudah tau kalau pak Jokowi merakyat, blusukkan adalah kebiasaan yang dilakukan
oleh beliau. hampir seluruh wilayah Indonesia ia datangi. Pak Jokowi adalah
presiden pertama yang berhubungan dengan anak suku dalam yang ada di provinsi
Jambi.
Mapping Calon Ma’aruf
·
Agamis
·
Bijaksana
·
Tegas
3.
Program
Jokowi
·
Pembangunan manusia dalam mengurangi
kemiskinan
·
Mengurangi kesenjangan antar wilayah
·
meningkatkan nilai tambah ekonomi
·
Pemantapan ketahanan energi, pangan dan
sumber daya air
·
Sukses pemilu
4.
Juru
Bicara/ Timses
5.
Khalayak
Politik
Hasil
survei lembaga Media Survei Nasional (Median) menyimpulkan sebagian besar
pemilih Joko Widodo, jika pilpres diselenggarakan pada Februari 2018, tidak
tamat sekolah dasar (SD). Survei yang dilakukan Median pada 1-9 Februari 2018
itu menempatkan Jokowi sebagai calon presiden dengan tingkat elektabilitas
tertinggi. Dari aspek pendidikan, pemilih Jokowi yang tidak tamat SD 40,9 %,
tamat SD 39 %, tamat SMP 37,4 %, tamat
SMA/SMK 27%, tamat S1 13,7 %, dan tamat S2/S3 10%.
Jokowi
masih unggul dari segi pemilih beragama Islam yaitu 32,9% dan unggul telak
53,7% pada basis pemilih non muslim.
Umur
20-29 tahun, Jokowi unggul 48,1%
Umur
30 – 39 tahun, Jokowi unggul 53,5%
Umur
40 – 49 tahun, Jokowi unggul 47,1 %
Umur
50 tahun keatas, Jokowi unggul 50%
Sumber
: detiknews.com
6.
Partisipasi
dan komposisi
Jokowi
unggul telak pemilih di daerah Papua. Hampir 100% masyarakat Papua memilih
Jokowi. Bupati Kabupaten Puncak terpilih Williem Wandik mengatakan akan
memberikkan seratus persen suara masyarakat Puncak dalam Pilpres 2019 untuk
Joko Widodo.
Dalam
masa pemerintahan Jokowi, masyarakat benar-benar merasakan arti pembangunan
karena selain membangun dan menuntaskan pembangunan infrastruktur khususnya
jalan penghubung. Masyarakat di Puncak juga dapat membeli BBM dengan harga yang
sama diseluruh Indonesia. Jokowi juga satu-satunya presiden yang sudah
berkunjung delapan kali ke papua dari kabupaten ke kabupaten.
7.
Potensi
Politik
·
Tenaga Kerja Asing
Jokowi membuat
peraturan presiden nomor 20 tahun 2018 tentang tenaga kerja asing, isu tersebut
menuai polemik karena dianggap memudahkan (TKA) bekerja di Indonesia
8.
Prioritas
Masalah
·
Melemahnya nilai kurs rupiah yang
berdampak pada kenaikan harga kebutuhan pokok. berkurangnya daya beli
masyarakat kecil.
Seperti yang diketahui
bahwa saat masa pemerintahan Jokowi rupiah semakin melemah. Berikut adalah
beberapa alasan mengapa rupiah semakin melemah:
-
Hutang luar negeri yang harus dibayar
pakai dollar
-
Banyak memakai barang luar negeri/impor
-
Defisit ekspor dan impor, impor lebih
tinggi dari ekspor
-
Banyaknya hutang luar negri
-
Kondisi politik dalam negeri yang tidak
stabil dan bergejolak
9.
Analisa
Penyelesaian
Adapun
penyelesaian dari masalah diatas adalah sebagai berikut:
-
Peningkatan penggunaan produk dalam
negeri
-
Mengurangi impor barang
-
Transaksi perdagangan di dalam negeri
diganti pakai rupiah
-
Kondisi politik dalam negeri yang stabil
dan tidak bergejolak
10. Hasil yang di harapkan
Hasil
yang diharapkan, rupiah akan pulih dan stabil. Karena jika kita lebih pandai
untuk mengelola sumber daya alam dan mengurangi impor barang, serta penggunaan
produk dalam negeri ditingkatkan, diharapkan bisa menstabilkan rupiah.
ANALISIS PRABOWO – SANDIAGA UNO
1.
Mapping
Parpol
·
GERINDRA
·
PAN
·
PKS
·
DEMOKRAT
2.
Mapping
Calon Prabowo
·
Mengandalkan Kerja fisik
·
Disiplin Ketat
·
Tegas
·
Berkemauan Keras
·
Berkeinginan mengembalikan kejayaan masa
lalu
Mapping Calon Sandiaga Uno
Mapping Calon Sandiaga Uno
·
Pintar
·
Mengambil keputusan secara tegas
·
Semangat tak pernah menyerah
·
Santun dalam bersikap
·
Mengutamakan kepentingan orang lain
3.
Program
Prabowo
·
Menyelenggarakan politik pembangunan
yang memprioritaskan rakyat, melalui penyusunan anggaran pro rakyat, kebijakan
ekonomi pro-penciptaan lapangan kerja, kebijakan fiskal yang pro daya beli
masyarakat, kebijakan subsidi yang mendorong kemampuan produksi, kebijakan
menjadi harga terjangkau dan stabil serta pembangunan infrastruktur pertanian
dan pedesaan yang mendukung berkembangnya sector produktif
·
Membangun industri hulu dan industry
manufaktur nasional berbasis inovasi nasional untuk meningkatkan daya saing,
berbahan baku lokal guna memberikan nilai tambah bagi komoditas dalam negeri,
mendorong berkembangnya industri rakyat serta menyokong penyerapan angkatan
kerja
·
Membangun kembali industri strategis
nasional yang mampu memproduksi barang barang modal, untuk mengurangi
ketergantungsn impor barang modal
·
Meningkatkan kesejahteraan petani
melalui penerapan inovasi digital farming untuk meningkatkan produktivitas dan
sekaligus mendorong generasi muda dalam bidang pertanian
Sumber : idntimes,com
4.
Juru
Bicara/ Timses
5.
Khalayak
Politik
Hasil
survei lembaga Media Survei Nasional (Median) menyimpulkan pemilih Prabowo yang
tidak tamat SD 13,7 %, tamat SD 21%, dan tamat SMP 22,8%, kemudian yang tamat
SMA/SMK 25,1%, tamat S1 34%, dan tamat S2/S3 40%
Prabowo unggul dalam pengguna di
media sosial yaitu sebesar 30,5%
Umur dibawah 19 tahun, Prabowo
unggul 44,8%
Sumber
: detiknews.com
6.
Partisipasi
dan komposisi
Di
daerah Sumatera, Prabowo – Sandiaga Uno unggul dari Jokowi – Ma’ruf.
Elektabilitas Prabowo – Sandiaga di Sumatera mencapai 48,9 %
Menurut
Hasanuddin, Di Sumatera secara tradisional memang wilayahnya Prabowo sejak 2014
Survei
lain yaiu Alvara Research Center, menyebutkan bahwa hasil survey Prabowo unggul
juga di daerah Tasikmalaya Raya yaitu sebesar 47,8 %
Sumber:
nasional.kompas.com
7.
Potensi
Politik
Cawapres bayar Rp. 1 Triliun
Salah
satu isu yang menyerang kubu Prabowo Sandiaga adalah Sandiaga uno yang
mengeluarkan uang sebesar 1 Triliun agar terpilih menjadi cawapres Prabowo.
Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto dalam pidatonya menjadi inspektur HUT
upacara RI sempat menyinggung bakal calon wakil presiden yang harus
mengeluarkan uang sebesar 1 Triliun untuk bisa maju di pilpres 2019.
8.
Prioritas
Masalah
Kasus “Tampang Boyolali” yang
diucapkan Prabowo saat berpidato.
Sumber: serambinews.com
“…dan saya yakin kalian enggak
pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? (betul, sahut hadirin di acara
tersebut). Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang kaya,
tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini”
Penggalan
dari pidato Prabowo Subianto diatas telah membuat gaduh masyarakat, khususnya
masyarakat Boyolali.
Penggalan
itu juga membuat ribuan warga Boyolali turun ke jalan untuk mendesak Prabowo
Subianto meminta maaf, pada hari Minggu (4/11/2018).
Seorang
pria bernama Dakun melaporkan Prabowo Subianto ke Polda Metro Jaya, Jum’at
(2/11/2018) malam terkait ucapan tampang Boyolali yang disampaikan Prabowo
dalam pidatonya di Jawa Tengah.
Pada
hari Jum’at (2/11/2018) malam, Dakun melalui kuasa hukumnya Muannas Alaidid
mengatakan, melaporkan Prabowo karena ucapan “tampang Boyolali” dalam pidato
Prabowo di Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu. Prabowo dianggap melanggar
Pasal 28 ayat 2 Pasal 45 A 2 UU RI nomor 19 tahun 2016 tentang ITE dan/atau
Pasal 4 huruf b angka 2 jo Pasal 16 UU RI nomor 40 Tahun 2008 tentang
Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis da/atau pasal 165 KU
Pemilik
akun youtube, Taufik Irvani, mengunggah penggalan pidato Prabowo, berdurasi 2
menit pada 1 November 2018.
9.
Analisa
Penyelesaian
Menunjuk
jubir dan mengklarifikasi mengenai maksud dari “tampang Boyolali” yang diucapkan Prabowo.
Juru
bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN), Suhendra Ratu mengklarifikasi, bahwa
makna yang diungkapkan oleh Pak Prabowo itu merupakan makna tersembunyi
ketimpangan atas modernitas dan sosial masyarakat. Jadi, istilah “tampang
Boyolali” itu bukan merupakan suatu penghinaan terhadap kelompok tertentu. Apa
yang disampaikan Prabowo merupakan gaya Bahasa atau retorika yang berbeda
setiap orang.
10. Hasil yang di harapkan
Masyarakat
Boyolali mengerti akan maksud yang dilontarkan Pak Prabowo, dan tidak lagi
mempermasalahkan soal “Tampang Boyolali” yang dianggap mengecilkan masyarakat
Boyolali. Serta menjadi pelajaran baru bagi Pak Prabowo agar lebih hati-hati
dalam berkata-kata, karena tidak semua orang mengerti dan menerima apa yang
kita sampaikan. Selain itu, semoga tidak memberikkan pengaruh besar terhadap
pemilih Prabowo pada pilpres nanti.