Sabtu, 08 September 2018

PRO DAN KONTRA 2019 GANTI PRESIDEN

NAMA : FIZCA ALFI SYOFKY
NPM     : 201510415147


       Pemilu dan partai politik merupakan satu kesatuan dalam sistem politik demokratis. Pemilu adalah arena pertarungan partai politik. Sedangkan partai politik menggunakan pemilu dalam kerangka memperoleh kekuasaan. Syamsuddin Haris mengatakan: Pemilu dan Partai Politik bukanlah aksesoris pemerintahan, tetapi kehadirannya merupakan sebuah keharusan dalam tata kelola politik demokrasi.

      Saat ini Pilkada 2019 cukup ramai diperbincangkan, termasuk ungkapan melalui #2019GantiPresiden dari masyarakat Indonesia. Tak hanya itu, ungkapan 2019 Ganti Presiden pun diungkapkan melalui lagu dengan lirik yang menyindir presiden saat ini yaitu Bapak Joko Widodo. Maka dari itu, penulis memilih tema ini.

       Istilah “2019 Ganti Presiden” atau #2019GantiPresiden adalah ungkapan kekecewaan dari masyarakat terkait kinerja Pak Presiden Jokowi. Istilah ini muncul karena banyaknya polemik di dalam pemerintahan dan juga Pak Presiden Jokowi yang tidak terpenuhi. Seperti buy back Indosat, mempersulit investasi asing, mobil ESEMKA, pertumbuhan ekonomi diatas 7%, tidak menaikkan harga BBM, tidak menaikkan tarif dasar listrik, berani potong leher jika sepak bola Indonesia tidak juara, akan membangun stadion untuk persija, ekonomi meroket, Jakarta bebas banjir dan macet, persulit investasi asing, ciptakan 10juta lapangan pekerjaan, dolar tembus 10ribu, stop import pangan, tidak bagi-bagi kursi, stop hutang luar negeri.

     Dan dirasakan oleh pihak pro dari 2019 Ganti Presiden ini diantaranya adalah hukum juga mulai melemah, hanya tajam kebawah, tidak mempan untuk orang-orang yang mempunyai kekuasaan, rupiah semakin melemah hampir menyentuh Rp. 15.000, banyaknya pekerja asing yang masuk ke Indonesia, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam jam nya dikurangi, Aksi-aksi bela Islam dibilang terlalu anarkis, mengerjakan pekerjaan yang mangkrak dengan hasil hutang dari luar negeri, korupsi yang meningkat, harga-harga bahan pangan yang meningkat, sedikitnya lapangan pekerjaan, dan meningkatnya tingkat kriminalitas.

    Sementara, pihak kontra terhadap 2019 Ganti Presiden meminta Jokowi melanjutkan pembangunan yang mangkrak, selain itu, sosok Bapak Jokowi dianggap ramah dan merakyat yang membuat masyarakat kontra akan 2019 Ganti Presiden. Menurut ibu Megawati, pemimpin yang baik adalah yang memiliki mata hati, mengayomi, adil, jujur, memiliki komitmen dan kepedulian menyejahterakan rakyat dan menurutnya, karakter pemimpin tersebut ada di Jokowi. Hal ini dibuktikan dengan Bapak Jokowi yang rela tidur di tenda bersama pengungsi di Lombok yang cukup diapresiasi banyak orang terutama pihak kontra 2019 Ganti Presiden.

     Selain itu, Bapak Jokowi dianggap sebagai sosok jujur dan sederhana, serta mementingkan kepentingan rakyat. maka dari itu presiden ini dianggap pantas untuk melanjutkan dua periode. Terlepas dari pro dan kontra, diharapkan siapapun yang menjadi presiden mampu menjalankan tanggung jawab dengan baik, jujur yang terpenting dan mampu mendengar kemauan rakyat.

Sumber :

Haboddin, M. (2016). Pemilu dan Partai Politik di Indonesia. Malang: UB Press.
Nugroho, B. (2014). Indonesia Memilih Jokowi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar